Menelusuri Keunikan Masjid Tertua di Pulau Bali, Menyimpan Banyak Sejarah dan Misteri Tak Terlupakan hingga Berkembang di Peradaban?

Menelusuri Keunikan Masjid Tertua di Pulau Bali, Menyimpan Banyak Sejarah dan Misteri Tak Terlupakan hingga Berkembang di Peradaban?

Ilustrasi masjid-jdblack/pixabay-

Saat Dalem Ketut Ngulesi kembali ke Bali, ia tidak datang sendiri. Raja Hayam Wuruk dari Majapahit mengawalnya dengan 40 pasukan prajurit Kerajaan Majapahit.

Di antara prajurit-pasukan tersebut, Raden Modin dan Kyai Abdul Jalil adalah dua sosok yang memainkan peran kunci dalam sejarah masuknya Islam di Bali.


Penyebaran Islam di Bali

Kedua prajurit tersebut adalah pemeluk Islam yang gigih. Mereka memutuskan untuk menetap di Bali dan mulai menyebarkan ajaran agama Islam di pulau ini.

Dengan izin Raja Gelgel, mereka membangun Masjid Nurul Huda, yang menjadi titik awal penyebaran Islam di Bali.


×

Seiring berjalannya waktu, Masjid Nurul Huda mengalami beberapa kali renovasi pada tahun 1970-an, hingga menjadi megah seperti yang kita lihat hari ini.

Baca juga: Gandeng Negara Jepang, Skytrain Samarinda Bakal Dibangun Usai Proyek Kereta Api Gagal Digapai Hingga Rugikan Rp 53,3 Triliun Bikin Warga Kaltim Kecewa Berat

Baca juga: Bukan di Jakarta! Skytrain Pertama di Indonesia Bakal ada di Kalimantan Timur dengan Rute Sepanjang 14,6 Km Didukung 100 Persen oleh Negeri Sakura Jepang

Meskipun sebagian besar penduduk Bali menganut agama Hindu, hubungan antara komunitas Hindu dan Muslim di pulau ini tetap damai dan harmonis.

Peninggalan Bersejarah di Masjid Nurul Huda

Masjid ini tidak hanya menjadi saksi hidup perjalanan Islam di Bali, tetapi juga memiliki peninggalan bersejarah yang memukau.

Salah satu peninggalan dari masa lalu yang masih dapat kita lihat adalah mimbar kayu yang diukir dengan indah.

Motif-motif daun dan tumbuh-tumbuhan pada mimbar tersebut adalah contoh nyata seni Islami, yang seringkali menghindari penggambaran makhluk hidup.

Selain mimbar, sebuah menara megah menjulang setinggi 17 meter adalah bagian lain dari arsitektur masjid yang masih tersisa dari zaman Majapahit. Menara ini adalah simbol kuat dari sejarah dan kekuatan Masjid Nurul Huda.

Baca juga: Bukan di Jakarta! Skytrain Pertama di Indonesia Bakal ada di Kalimantan Timur dengan Rute Sepanjang 14,6 Km Didukung 100 Persen oleh Negeri Sakura Jepang

Baca juga: Jatiagung Digoyang! Menikmati Keindahan Alam di Kebun Karet Trikora, Lampung Selatan Destinasi Baru Hutan Bambu Bak di Negeri Sakura Jepang Cocok Untuk Healing

Dengan keindahan arsitektur dan pesan toleransi antaragama yang dibawa oleh Masjid Nurul Huda, tempat suci ini menjadi saksi bisu dari kerukunan antara berbagai agama yang ada di Bali.

Sejarah panjangnya yang mencengangkan dan nilai-nilai keberagaman yang dipromosikannya membuat Masjid Nurul Huda menjadi salah satu tempat yang patut untuk dijelajahi di Pulau Bali.

***

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU